You can give through online banking.
Agape Indonesian Christian Fellowship
BSB: 06 2300
Account no: 1046 5454
Firman: 2 Timotius 2: 19-26
Rasul Paulus memberitahukan kepada Timotius bahwa “Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia” (ay 20). Itu adalah fakta dan apakah yang menjadi pilihan kita? Tugas yang mulia atau yang kurang mulia? Jika kita memutuskan untuk“dipandang layak untuk dipakai tuannya ... untuk setiap pekerjaan yang mulia” (ay 21), maka pertimbangkan sbb:
1. Hiduplah dalam kebenaran
“Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat .. Ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia” (ay 21). Rasul Paulus berkata “menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan” (ay 19) dan hidup sesuai FirmanNya. Nasihat Rasul Yohanes “Jika kita mengaku dosa kita .. sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yoh 1:9). Biarlah kita dikuduskan dan “dipandang layak .. untuk setiap pekerjaan yang mulia” (ay 21). Rasul Paulus berkata, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di dalamnya” (Ef 2:10)
2. Mampu membawa damai
“seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang” (ay 24). (KH: lemah lembut dan sabar). Untuk itu dibutuhkan “hati yang murni” (ay 22) dan sikap sebagai “hamba” yaitu rendah hati dan mengutamakan orang lain. Rasul Paulus juga menyatakan “Hindarilah soal soal yang di cari-cari, yang bodoh dan tidak layak ... soal-soal itu menimbulkan pertengkaran” (ay 23) (KB: perdebatan orang-orang bodoh yang tidak tahu apa-apa). Marilah kita melihat ke depan, berpikiran positif di dalam segala hal dan menjaga lidah kita yang dinyatakan “Lidahpun adalah api” (Yak 3:6). Pernyataan Tuhan Yesus “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Mat 5: 9)
3. Mampu memenangkan jiwa
“Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan ....sehingga mereka mengenal kebenaran ... terlepas dari jerat iblis ...” (ay 25-26). Manusia “suka melawan” ! Sejak dari awal dinyatakan oleh Tuhan “engkau ini bangsa yang tegar tengkuk” (Kel 33:3) – keras kepala, tidak taat, tidak setia, tidak patuh. Tetapi Tuhan berkehendak agar kita mau menuntun mereka sehingga terlepas dari jerat iblis! Dari sebab itu dibutuhkan kuasa FirmanNya dan kuasa Roh Kudus, bukan dengan paksaan! Tugas kita adalah menanam dan menyiram, “Allah yang memberi pertumbuhan” (1 Kor 3:6). Salah satu tugas mulia yang Tuhan Yesus berikan kepada kita yaitu Amanat Agung: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka .. dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Mat 28:20)