Memulihkan Bait Allah (Gereja)

Rumah-Ku akan disebut rumah doa

Firman: Matius 21:12-17

Kisah sewaktu Tuhan Yesus “masuk ke Yerusalem  .. Inilah Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea” (ay 10-11) – Minggu Palem! Dinyatakan “Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah .. dan berkata .. kamu menjadikan sarang penyamun” (ay 12-13). Apa yang terjadi pada waktu itu? Tuhan Yesus bertindak karena ada perbuatan yang tidak baik di halaman Bait Allah untuk mencari keuntungan pribadi. Tuhan Yesus memulihkan Bait Allah dan inilah kehendakNya:

1.     Gereja adalah Rumah Doa

“Ada tertulis: RumahKu akan disebut rumah doa” (ay 13). Rumah doa dapat dinyatakan sebagai tempat persekutuan antara Tuhan dengan umatNya, di mana kita dapat berkomunikasi dan menikmati hadiratNya. Nabi Habakuk berkata “Tuhan ada di dalam baitNya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapanNya ya segenap bumi” (Hab 2:20). Pernyataan “berdiam diri”, atau bersaat teduh, merupakan bagian terpenting dalam berkomunikasi karena dinyatakan “Dengarkanlah Aku dengan berdiam diri” (Yes 41:1). Kita berdoa dan Tuhan menjawab! Rasul Yakobus berkata “Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya” (Yak 5:16)

2.     Gereja sebagai tempat Pemulihan

“Maka datanglah orang-orang buta .. timpang kepadaNya .. dan mereka disembuhkan -Nya” (ay 14). Mereka adalah orang-orang yang ada dalam kebutuhan! Dan Tuhan memenuhi kebutuhan mereka dengan memulihkan. Tuhan Yesus menyatakan “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Mar 2: 17). Dalam hal kebutuhan spiritual, Ia berkata “Marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu” (Mat 11:28). Bagaimana Tuhan memberi pemulihan? Di antaranya, “Belajarlah padaKu karena Aku lemah lembut dan rendah hati” (Mat 11:29) dan dalam hal kebutuhan physik seperti dalam perikop ini dinyatakan “mujijat-mujijat yang dibuatNya” (vs 15).

3.     Gereja tempat Memuliakan Tuhan

“dan anak-anak yang berseru dalam bait Allah: Hosana bagi Anak Daud” (ay 15). Pernyataan “Hosana” (Selamatkanlah kami) sering dianggap sebagai pernyataan pujian, mirip dengan haleluya, Tuhan Yesus mengutip “Dari mulut bayi2 dan anak2 .. Engkau telah menyediakan puji-pujian” (ay 16). Pemazmur menyatakan “Pujilah Allah dalam tempat kudusNya! .. Pujilah Dia karena segala keperkasaanNya .. dengan kebesaranNya yang hebat!” (Maz 150:1-2). Bahkan pemazmur menyatakan caranya, di antaranya “dengan tiupan sangkakala .. dengan gambur dan kecapi .. dengan rebana dan tari-tarian” (Maz 150: 3-4). Demikian juga, lewat pemazmur diketahui bahwa “Engkaulah yang kudus yang bersemayan di atas puji-pujian orang Israel” (Maz 22:4). Dan di dalam hadiratNya membuat “kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita” (Maz 95:6).

Kotbah terbaru