Penyembah yang Berkenan

Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah

August 22, 2021

Penyembah yang Berkenan
Firman: Yohanes 4: 19-26

Kisah Tuhan Yesus bertemu dengan perempuan Samaria yang berkata “Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah” (ay 20). Keduanya menyembah, dalam arti kata, “korban .. persembahan .. bersukaria di hadapan Tuhan” (Ul 12:11-12). Perempuan Samaria menyatakan perbedaan, ia menyembah di gunung Gerizim dan orang Yahudi di Yerusalem, sesuai penentuan di masa Musa (Ul 12:8-14). Apa yang kemudian Tuhan nyatakan kepada perempuan Samaria ini?

1.Menyembah Tuhan di mana saja
“Percayalah kepadaKu .. saatnya akan tiba .. bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem” (ay 21). Pernyataan Tuhan Yesus bagi orang yang percaya bahwa kita dapat menyembah Tuhan di mana saja, “Allah itu Roh” (ay 24) dan setelah Hari Pencurahan Roh Kudus, “Allah telah menyuruh Roh AnakNya ke dalam hati kita” (Gal 4:6). Dari sebab itulah Rasul Paulus berkata “tubuhmu adalah bait Roh Kudus” (1 Kor 6:19). Menyembah Tuhan bersifat pribadi! Bukan dibutuhkan tempat untuk dapat menyembah Tuhan. Tetapi jangan disalah artikan bahwa kita tidak perlu lagi ke gereja karena penulis Ibrani, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan2 ibadah kita” (Ib 10: 25).

2.Menyembah Tuhan yang dikenal
“Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi” (ay 22).  Tuhan Yesus menyatakan pengikutNya menyembah Tuhan yang mereka kenal bahkan dikatakan “datang dari bangsa Yahudi”. Siapakah Dia? Perempuan Samaria berkata “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang” (ay 25) dan Tuhan Yesus menjawab “Akulah Dia” (ay 26). Siapa? Jelas! Tuhan Yesus! (lengkapnya Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) Betapa menyedihkan menyembah Tuhan tetapi tidak mengenalNya! Kita harus mengenal Dia dengan cara: a) menggali FirmanNya, “mencarinya .. mengejarnya .. maka engkau akan .. mendapat pengenalan akan Allah” (Ams 2:4-5) dan b) kuasa Roh Kudus, “Ia memberikan Roh .. untuk mengenal Dia dengan benar” (Ef 1:17)

3.Menyembah dalam roh dan kebenaran
“Penyembah2 benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah2 demikian” (ay 23). Kehendak Bapa “menyembah dalam roh dan kebenaran”, sebagai kesatuan! Pernyataan “roh” adalah roh manusia yang ada di hati menyembah Tuhan sebagai ungkapan isi hati pribadi. Betulkah dibutuhkan bahasa Roh? Perlu diingat, pada waktu itu belum ada karunia bahasa roh karena belum terjadi pencurahan Roh Kudus. Dari sebab itu pengertian berdasarkan waktu pembicaraan, lebih mengarah penyembahan dengan kesungguhan hati, “biarlah rohmu menyala-nyala” (Rom 12:11) dan “dalam kebenaran”, dalam arti hidup dan menyembah Tuhan yang benar, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6)

Kotbah terbaru