You can give through online banking.
Agape Indonesian Christian Fellowship
BSB: 06 2300
Account no: 1046 5454
Firman: Keluaran 15:22-27
Bangsa Israel dalam perjalanan menuju ke tanah perjanjian, “negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya” (Kel 3: 8). Di dalam perjalanan inilah mereka dididik oleh Tuhan, dikatakan “di sanalah Tuhan mencoba mereka” (ay 25) karena Tuhan menghendaki umatNya agar dapat masuk dan menikmati Tanah Perjanjian yang dijanjikanNya itu. Ada tiga factor yang perlu diperhatikan dalam perikop ini, yaitu:
1. Hadapi dengan ucapan syukur
“Sampailah mereka di Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air ... Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu ...” (ay 23-24). Mereka “bersungut-sungut” (KB: mengomel) karena tidak mendapatkan kebutuhan mereka! (haus, lapar (16:2) dan dalam bahaya (Bil 14:2)). Inilah kebiasaan manusia suka ngomel dan tidak mau bersyukur, sedangkan Rasul Paulus berkata “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tes 5:18). Mereka dalam pencobaan! Rasul Yakobus berkata “Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam .. pencobaan .. supaya kamu menjadi sempurna” (Yak 1: 2-4) (baca Roma 8:28 – “untuk mendatangkan kebaikan”).
2. Andalkan Tuhan senantiasa
“Musa berseru- seru kepada Tuhan dan Tuhan menunjukkannya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis” (ay 25). Musa mengandalkan Tuhan dan ia “berseru-seru kepada Tuhan” meminta pertolonganNya dan inilah yang nyata bahwa Tuhan menjawabnya, “menunjukkannya sepotong kayu” kepada Musa. Nabi Yeremia berkata “Berserulah kepadaKu ... akan memberitahukan kepadamu ... hal-hal yang tidak kauketahui” (Yer 33:3). Juga berkata “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan” (Yer 17:7) dan “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia ... kekuatannya sendiri .. hatinya menjauh dari Tuhan” (Yer 17:5). Orang yang mengandalkan adalah orang yang beriman kepada Tuhan, “tanpa iman tidak mungkin orang berkenan ..” (Ib 11:6).
3. Alamilah kuasa mujijat Tuhan
“Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis” (ay 25). Tidak disebutkan bahwa Tuhan menyuruh melemparkan kayu tersebut tetapi pasti dengan hikmatNya kayu itu dilemparkan dan mujijat terjadi: air pahit menjadi air manis. Bagaimana mengubah kehidupan pahit menjadi manis? Sekali lagi jangan bersungut-sungut tetapi berserulah atau andalkan Tuhan dan letakkan kayu atau salib Kristus dalam kehidupanmu (konseling adalah sarana membawa orang kepada Tuhan). Di samping itu janjiNya “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan .. dan melakukan ... dan tetap mengikuti .. maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun ... sebab Aku, Tuhanlah yang menyembuhkan engkau” (ay 26) – mereka diberi kekuatan “Sesudah itu sampailah ... di Elim; di sana ada 12 mata air dan 70 puluh pohon kurma” (ay 27) – belum sampai tujuan tetapi diberi kenikmatan.